Pesaing Bisnis Semakin Banyak, WIKA Transformasi Bisnis

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Bila mencermati sejarah perkembangan usaha WIKA, terutama setelah pelaksanaan VISI 2010 dan IPO 2007.

Kini dilanjutkan dengan pencanangan VISI 2020, tampak jelas bahwa WIKA senantiasa melakukan transformasi bisnis sesuai visi yang ditetapkannya. Tujuannya, agar WIKA bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis di sekelilingnya yang begitu cepat terjadi.

Sehingga, WIKA kemudian bisa dengan cepat pula menangkap peluang-peluang bisnis yang muncul seiring terjadinya perubahan tersebut.

Dalam hal ini, visi baru berperan sebagai patokan atau panduan WIKA dalam menentukan peluang-peluang bisnis apa saja yang harus segera diraih dan dikembangkan. Agar ke depan WIKA mampu terus tumbuh berkelanjutan.

Transformasi Bisnis dari Segi Visi

Secara garis besar, transformasi bisnis WIKA dapat dilihat dari segi visi dan finansial. Penyusunan visi WIKA ke depan telah berkembang dari VISI 2010 menjadi VISI 2020.

Bila VISI 2010 adalah WIKA menjadi perusahaan terkemuka dalam industri konstruksi dan enjiniring di Asia Tenggara. Maka, VISI 2020 adalah WIKA menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang EPC dan investasi terintegrasi di Asia Tenggara.

Misi yang diemban WIKA juga berkembang. Apabila MISI 2010 WIKA adalah memelopori pengembangan industri konstruksi dan enjiniring yang berkualitas dan memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan. Maka MISI 2020 terdiri atas lima hal.

Pertama, menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang EPC da investasi untuk infrastruktur, gedung bertingkat, energi, industrial plant, industri dan properti. Kedua, memenuhi harapan pemangku kepentingan utama.

Ketiga, menjalankan praktik etika bisnis untuk menjadi warga usaha yang baik dan memelihara keberlanjutan perusahaan. Keempat, ekspansi strategis ke luar negeri. Kelima, mengimplementasikan “best practices” dalam sistem manajemen terpadu.

Untuk dapat mencapai VISI 2020, WIKA juga telah menyusun roadmap WIKA 2020. Dalam roadmap itu tertuang peta strategi bisnis WIKA ke depan yang terbagi dalam tiga tahapan.

Pertama, dalam jangka pendek (2012), WIKA melakukan langkah-langkah konsolidasi untuk memperkokoh bisnis EPC WIKA (EPC Parenting Consolidation). Kedua, dalam jangka menengah (2014) WIKA diharapkan sudah menjelma menjadi Integrated EPC & Investment Company.

Ketiga, dalam jangka panjang (2020) WIKA diharapkan mampu beranjak lebih jauh lagi dengan menjadi Best Integrated EPC & Investment company.

Segi Finansial

Dari segi finansial, pencapaian VISI 2020 dicerminkan dalam target pertumbuhan hasil usaha, berupa pertumbuhan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) penjualan (sales) dan laba bersih (net income), di atas 20% ke depan. Sejak tahun 2007 (saat IPO) hingga tahun 2014 (perkiraan), CAGR penjualan WIKA sebesar 22,5%, sedangkan CAGR laba bersih sebesar 26,8%.

Artinya, selama lima tahun lebih sebelumnya, WIKA telah mampu secara konsisten menghasilkan pertumbuhan usaha di atas 20%.

Namun, kendati visi bisnis mengalami perubahan, nilai-nilai yang dipegang WIKA dalam upaya meraih visi baru tetaplah sama. Nilai-nilai pada dasarnya adalah sikap dan tingkah laku yang harus diterapkan semua anggota organisasi dalam menjalankan roda organisasi.

Pengambilan keputusan yang strategis sepatutnya berlandaskan nilai. Penerapan nilai perilaku akan memastikan bahwa organisasi atau perusahaan tersebut senantiasa berjalan di jalur yang benar.

WIKA memiliki nilai-nilai inti (core values) sebagai berikut: Commitment, Innovation, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork, dan Integrity. Ketujuh nilai ini biasa disebut dengan singkatan CIBERTI.

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Bisnis