Manajemen Sari Kreasi Boga Tbk

Saham RAFI, Idola bagi Investor Kelas Gocap

INFRASTRUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Laporan keuangan triwulan 3 (LK) PT Sari Kreasi Boga Tbk. (RAFI) ditandatangani pada 21 Desember 2023. Saya baru beberapa saat lalu sempat melihat di laman BEI. Saya suka karena LK itu diaudit penuh. Mudah-mudahan bukan sekedar mencari alasan keterlambatan penyampaian.

Komentar pertama yang ingin saya tulis adalah: “pada harga gocap saham ini tidak buruk”. Perusahaan yang mampu mencatat keuntungan, dan punya potensi peningkatan keuntungan di masa datang, tak layak berada di harga gocap! Saat ini, saya punya sedikit dalam portfolio. Dan saya memutuskan untuk menambah. Paling tidak konsistensi dengan sebutan saya sebagai investor spesialis gocap.

NAIK FANTASTIS

Beberapa cuplikan dari LK:
1. Pendapatan naik 178% dari Rp105 mililiar (9M22) menjadi Rp209 miliar (9M23)
2. Laba usaha naik 67% dari Rp13,5 miliar menjadi Rp22,5 miliar.
3. Laba bersih naik fantastis 864% dari Rp11 miliar menjadi Rp106 miliar.
Tentu saja laba per saham (EPS) naik fantastis juga dari 4,62 menjadi 33,9. Naik 634%.

Khusus tentang meroketnya laba bersih ini, diperlukan catatan kaki. Dalam laba bersih itu ada komponen laba revaluasi aktiva yang besarnya Rp89,2 miliar.

4. Saya berusaha mencari keterangan tentang asal muasal surplus revaluasi tersebut. Tak saya temukan di catatan LK

5. Oleh sebab itu surplus revaluasi – walau pun laba legal dalam pembukuan, – tidak akan saya perhitungkan dalam analisis berikutnya.

Mengabaikan surplus revaluasi, laba bersih perusahaan masih naik dari Rp11 miliar menjadi Rp17 miliar. Kenaikan hampir 55%. Mengabaikan surplus revaluasi dalam perhitungan EPS 9M23, masih tersisa Rp5,14.

Mimpi perusahaan untuk memiliki jaringan waralaba terbesar di Indonesia, apalagi dengan merangkul UMKM, dalam penerawangan saya, bukan suatu yang utopis. Peluang dari jaringan pasok bahan makanan juga masih sangat terbuka lebar. Apalagi kalau perusahaan sudah memiliki kontrak pemasaran yang jelas, dan pemasok bahan baku yang jelas pula. Apalagi kalau agresivitas perusahaan bisa dilakukan bersamaan dengan efisiensi biaya logistik.

Masa gocap harga mati?

*) Ditulis oleh Hasan Zein Mahmud, Redaktur Khusus Infrastruktur.co.id

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Properti