Civitas Akademika UI Serukan Awasi Pemilu

INDOWORK.ID, JAKARTA: Sivitas akademika Universitas Indonesia mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk mengawasi pemilu. Berikut adalah seruannya:

Kampus kami adalah kampus perjuangan,  yang telah melahirkan  para petarung  yang berdiri paling depan dalam  menghadapi berbagai peristiwa berat  bangsa ini.

Para pendahulu kami, bahkan telah menumpahkan darahnya:  Arif Rahman   (1965),  Yun Hap (1998), dan tak terbilang yang dipenjara tanpa pengadilan pada 1974 dan 1978 karena menolak penguasa otoritarian.

Sungguh pun  nampak diam, tenggelam dalam kerja-kerja akademik di ruang kelas, ruang seminar,  laboratorium,  berdiam diri dalam tumpukan buku, atau  menulis gagasan di ujung pena;  tetapi kami tetap  mewaspadai  hidupnya demokrasi dan mewaspadai  kedaulatan tetap  di tangan  rakyat.

Lima tahun terakhir, utamanya menjelang pemilu 2024, kami kembali terpanggil untuk  menabuh genderang, membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak.  Negeri kami nampak  kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kuasa,  nihil  etika,  menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa.

UI PRIHATIN

Kami, Sivitas Akademika Universitas Indonesia  prihatin atas hancurnya tatanan hukum,  dan demokrasi.  Hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama  korupsi dan nepotisme telah menghancurkan kemanusiaan, dan merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak   pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup

Keserakahan atas nama pembangunan tanpa naskah akademik berbasis data, tanpa kewarasan akal budi dan   kendali nafsu keserakahan,  telah menyebabkan semakin punahnya sumberdaya alam hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut, memusnahkan keanekaragaman hayati, dan hampir semua kekayaan bangsa kita.

Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai, ada orang-orang, flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa kita.

Kami resah  atas   sikap dan tindak laku para pejabat,  elit politik  dan hukum yang  mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi, dan membiarkan negara tanpa tatakelola dan digerus  korupsi, yang memuncak menjelang Pemilu. Kami  cemas kegentingan saat ini  akan bisa menghancurkan masa depan bangsa dan ke-Indonesiaan.

Mr Soepomo, salah seorang perumus Konstitusi, UUD 45, Rektor UI tahun 1951-1954, pernah berpesan agar  sivitas akademika Universiteit van Indonesia   dengan otonomi atau kebebasan akademik yang melekat, dapat merebut kembali jaman keemasan Sriwijaya yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia.

Maka, berdasarkan ruh kebebasan akademik yang kami punya, kami berdiri di sini mengajak sivitas akademika perguruan tinggi di seluruh tanah air,  untuk segera merapatkan barisan guna mengawal pelaksanaan Pemilu yang adil, jujur dan bermartabat dengan:

Pertama, mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi

Kedua, menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan

Ketiga, menuntut agar semua ASN, Pejabat Pemerintah, ABRI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon.

Kempat, menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah masing-masing.

Mari kita jaga bersama demokrasi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai dan banggakan.

What is your reaction?

0
Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly

You may also like

Comments are closed.

More in Headline