INFRASTUKTUR.CO.ID, JAKARTA: Berbagai aliran silat Betawi kini makin menyatu setelah Mayjen TNI (Purn) Nachrowi Ramli menjadi komando utama Persatuan Pencak Silat Putra Betawi. Silat Betawi adalah seni bela diri tradisional khas kaum Betawi yang memiliki unsur olah raga, seni, dan pertahanan diri. Ia merupakan bagian dari budaya dan indentitas masyarakat inti kota Jakarta.
Bagi Babe Nara, panggilan akrab Nachrowi Ramli, Ahad, 23 November 2025, adalah hari bersejarah. Memang telah banyak sejarah yang digoreskan jenderal anak Betawi tersebut. Namun kali ini sangat lekat dengan nilai-nilai kebetawian. Seperti diketahui bahwa bagi anak Betawi mengaji dan maen pukulan adalah satu kesatuan.
Anak Betawi Kramat Sentiong tersebut dilantik menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Pencak Silat Putra Betawi. Organisasi itu berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU/001/12670/0.AH.01.07/Tahun 2021. Di Gedung Serbaguna Utama Padepokan IPSI, TMII, Jakarta, Babe Nara, begitu panggilan akrabnya mengemban aman baru dikukuhkan sebagai ketua umum.
Purnawirawan jenderal TNI berbintang dua tersebut, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas seni bela diri bagi asli Indonesia tersebut. Aliran Betawi menambah kekayaan seni bela diri Nusantara.

Ketua Panita Pengukuhan PB PPS Putra Betawi M. Zarkasih mengatakan bahwa mereka yang dilantik adalah untuk kepengurusan periode 2025-2030. Walikota Jakarta Timur Munjirin hadir dalam acara yang dihadiri oleh ratusan pesilat Betawi tersebut. Acara adat Betawi palang pintu menghiasi acara tersebut.
Babe Nara saat ini sebagai Komisaris PT Jasa Marga Tbk. yang dikenal sebagai militer yang ahli intelijen dan selanjutnya mengawasi bisnis jalan tol.
BANYAK ALIRAN SILAT
Ayah tiga anak itu mengatakan satu satunya wadah berhimpun perguruan silat betawi yang berada disekitar jabodetabek yang jumlahnya kurang lebih ada 150 perguruan silat yang banyak aliranya. Saat ini mereka terdaftar di PPS Putra Betawi sebanyak 90 perguruan silat.
Pengukuhan pengurus PPS Putra Betawi seharusnya dilakulan oleh ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto, namun Sekretaris Jendral PB IPSI Tedi Suratmadji mewakilinya. Pengukuhan dihadiri juga perwakilan 90 perguruan silat Betawi dan pejabat pemerintah pusat dan daerah Jakarta, Kementrian Pemuda dan Olah Raga, Kementrian Kebudayaan, Dinas Olah raga DKI Jakarta, dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta serta Walikota Jakarta Timur.

Dari organisasi Betawi tampak hadir Ketum Bamus Suku Betawi 1982 Zainudin Muhayar, Ketum FBR Luthfi Hakim, Ketum FORKKABI Mohamad Ihsan, Ketua LKB Beky Mardani, ketua ASTRABI Yusron Syarief.
Setelah acara pengukuhan akan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Pengurus yang akam dilaksanakan selama 2 hari di puncak Bogor pada Januari 2026. Rapat menyusun program kerja dan menetapkan kebijakan organisasi.
Yahya Andi Saputra, budayawan Betawi, menilai langkah Babe Nara memimpin perguruan silat sebagai hal yang strategis menjelang pesta demokrasi 2029. “Dari sini anak-anak Betawi makin banyak terlihat yang berkiprah baik dari bidang budaya, ekonomi maupun politik,” katanya.
Gerakan silat Betawi dikenal dengan sebutan "maen pukulan" dan sering diiringi musik Gambang Kromong, serta pernah berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Yahya menjelaskan bahwa sebutan untuk silat Betawi yang gerakannya lebih mengandalkan pukulan dan tangkisan cepat, meski ada juga yang memiliki kembangan adalah maen pukulan. “Maen pukulan memiliki unsur budaya,” katanya.
Bukan sekadar bela diri, silat Betawi juga menjadi bagian dari tradisi seperti pada upacara Palang Pintu pernikahan adat Betawi. Selain itu, katanya, ada iringan musik. Biasanya diiringi oleh orkes Gambang Kromong, Rebana Biang, atau orkes Gendang Pencak, tidak seperti silat daerah lain yang mungkin memiliki iringan berbeda.
Yahya mencontohkan contoh aliran Silat Beksi. Salah satu aliran yang terkenal, dikembangkan oleh Lie Tjeng Hok (atau Lee Jung Ho) dari akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi. Selain itu, ada Silat Cingkrik yaitu aliran yang berasal dari daerah Rawa Belong dan diciptakan oleh Kong Maing (Ismail bin Muayad).