Sebagai tindak lanjut dari program Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025, sebanyak 15 penulis berhasil terpilih untuk mengikuti program pendampingan penulisan lanjutan yang bertajuk Coaching Clinic Master MTN Lab . Program pendampingan ini merupakan kegiatan kolaborasi antara Komite Sastra DKJ dan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Sastra, yang berlangsung selama 3 hari dimulai pada 6-8 November 2025 di Ruang Berkarya, Pusat Dokumentasi Sastra H. B. Jassin, Taman Ismail Marzuki.
Program pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 15 penulis terpilih dari total 1.000 pendaftar dan 792 naskah yang lolos administrasi. Mereka yang terpilih terdiri dari 3 pemenang utama, 5 penulis dengan naskah pilihan yang menarik perhatian juri, serta 7 penulis dengan pilihan. Para penulis muda yang terpilih akan mendapatkan pendampingan lebih lanjut dalam pengembangan karya.
Anggota Komite Sastra sekaligus pengelola Program Sayembara Novel DKJ 2025, Dewi Kharisma Michellia mengungkapkan bahwa program Coaching Clinic lahir dari sebuah kerisauan akan kecenderungan penulis yang enggan karyanya disunting karena berbagai hal.
“Padahal mereka sebenarnya bisa menyunting dengan baik naskah-naskah mereka yang menarik minat juri atau layak terbit. Ada juga naskah-naskah yang penulisnya tidak punya waktu atau tidak tahu apa yang perlu disunting atau dilakukan,” ungkapnya.
Melalui kerisauan tersebut, Dewi merasa bahwa para penulis tersebut perlu mendapatkan pendampingan agar memiliki para penulis memiliki kesadaran untuk menyempurnakan naskah sebelum diajukan ke penerbit. Selain itu, Dewi juga menyebut bahwa kegiatan ini menghadirkan materi dari tokoh-tokoh bidang penerbitan sehingga pengembangan naskah bisa dilakukan sesuai permintaan pasar.
“Kami sangat berharap, para penulis menyerahkan naskah terbaik pada para penerbit nantinya. Kami sangat menganjurkan untuk menerbitkan karya-karya potensial ini, karena melihat dari masa lalu, banyak sekali yang tidak terbit,” jelas Dewi.
Ketua Komite Sastra DKJ, Fadjriah Nurdiarsih juga menyampaikan dukungannya pada program pelatihan ini.
“Apapun itu karyanya baik puisi atau novel, karya-karya ini harusnya mendapat ulasan, perbaikan, agar ketika sampai di tangan pembaca, itu sudah yang sebaik-baiknya,” ujar Fadjriah.
Berlangsung selama 3 hari, program Coaching Clinic Master MTN Lab ini menghadirkan sejumlah rangkaian kegiatan yang dirancang untuk memperdalam keterampilan menulis dan penyuntingan.
Hari pertama para peserta mendapatkan Kelas Masukan Perbaikan Naskah yang difasilitasi oleh 3 juri, yakni Harry Isra M selaku Kritikus Sastra, Oka Rusmini selaku Sastrawan, dan Ramayda Akmal selaku Akademisi dan Sastrawan. Masing-masing juri akan membimbing lima peserta dan memberikan umpan balik yang mendalam mengenai struktur, karakterisasi, gaya pencitraan, serta kekuatan tematik dari naskah yang telah ditulis peserta.
Pada hari kedua para peserta akan mendapat pelatihan penyuntingan naskah yang akan dipandu oleh penyunting penerbitan profesional. Sementara itu, hari ketiga difokuskan untuk sesi pelatihan promosi dan strategi penerbitan agar karya peserta dapat dikenal lebih luas, baik di pasar nasional maupun internasional.
Hadir di hari pertama Coaching Class Clinic , perwakilan dari MTN Bidang Sastra, Aan Mansyur menyampaikan bahwa MTN Lab merupakan bagian dari program prioritas nasional MTN Seni Budaya Kementerian Kebudayaan RI. Ia juga menyebut bahwa program ini dirancang sebagai ruang penciptaan dan pengembangan karya talenta lewat berbagai kegiatan residensi, inkubasi, lokakarya, serta format pengembangan lainnya yang dapat mendukung proses kreatif secara menyeluruh.
“Lewat MTN Lab, penulis akan mendapat pengembangan kemampuan menulis hingga pemahaman pasar industri perbukuan,” ujar Aan.
Melalui penyelenggaraan program Coaching Clinic Master MTN Lab DKJ 2025 , Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) bersama Manajemen Talenta Nasional (MTN) berupaya untuk menciptakan ruang pembelajaran berkelanjutan bagi para penulis yang terpilih. Selain menjadi wadah pengembangan keterampilan menulis, program ini juga dapat memperkuat jembatan antara penulis dan industri penerbitan. Harapannya, karya-karya dari para penulis yang terpilih bisa mendapatkan rekognisi internasional.